Permain Terbaik dan Terburuk pada Duel Eintracht Frankfurt Vs Rangers di Liga Europa

Permain Terbaik dan Terburuk pada Duel Eintracht Frankfurt Vs Rangers di Liga Europa

Jumpabola.com – Eintracht Frankfurt meraih trofi Liga Europa musim ini setelah mengalahkan Rangers di final. Beberapa pemain bermain bagus, tetapi beberapa bermain buruk.

Puncak pesta yang berlangsung di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB, berlangsung sengit sejak menit awal.

Rangers memimpin berkat gol Joe Ayodele-Aribo pada menit ke-57. Namun, Eintracht Frankfurt berhasil menyamakan skor setelah Filip Kostic mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-69.

Hingga duel berjalan selama 120 menit, skor tetap 1-1. Alhasil, penentuan pemenang harus dilakukan lewat adu penalti.

Di babak high five, Eintracht Frankfurt berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4. Lima algojo Frankfurt melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

Di sisi lain, dari lima algojo Rangers, hanya Aaron Ramsey yang gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Hasil ini membuat Eintracht Frankfurt berhak atas trofi Liga Europa kedua, setelah sebelumnya meraih gelar pada musim 1979/1980 (Piala UEFA).

Lantas, bagaimana dengan performa pemain Eintracht Frankfurt dan Rangers secara individual di final Europa League? Siapa pemain dengan performa terbaik dan terburuk? Simak ulasannya di bawah ini.

Permain Terbaik dan Terburuk pada Duel Eintracht Frankfurt Vs Rangers

Terbaik: Kevin Trapp

Trapp terkesan dengan melakukan lima penyelamatan di waktu normal ditambah waktu tambahan, termasuk beberapa penyelamatan krusial.

Trapp pun melengkapi performa apiknya dengan memblok tembakan Aaron Ramsey di adu penalti, sekaligus menjadi pahlawan kemenangan timnya.

Terburuk: Allan McGregor

Di sisi lain, McGregor di kubu Rangers sama sekali tak mampu menggagalkan eksekusi penalti pemain Frankfurt di ronde high five.

McGregor juga gagal memblok tembakan Rafael Santos Borre yang menyamakan kedudukan di babak kedua waktu normal.

Terbaik: James Tavernier

Meski Rangers gagal merebut gelar, performa sang kapten, Tavernier, patut diacungi jempol.

Tavernier, bermain sebagai bek kanan, membuat tujuh clearence, tiga intersep dan memenangkan 14 duel dengan pemain lawan.

Terburuk: Tuta

Tuta bermain relatif buruk di jantung pertahanan Frankfurt. Tuta gagal mengejar Aribo yang akhirnya mencetak gol pembuka.

Hanya beberapa menit dari gawang, pelatih Frankfurt Oliver Glasner memutuskan untuk menarik Tuta.

Terbaik: Filip KosticKostic tampil impresif di sisi kiri serangan Frankfurt. Dia secara konsisten meneror pertahanan Rangers dengan mengirimkan 20 umpan silang.

Kostic juga turut menyumbang assist untuk gol penyama kedudukan Frankfurt yang dicetak Santos Borre.

Terburuk: Aaron Ramsey

Keputusan Giovanni van Bronckhorst untuk memasukkan Ramsey menjelang akhir babak kedua perpanjangan waktu terbukti tidak akurat.

Van Bronckhorst tentu berniat menjadikan Ramsey sebagai algojo andalannya dalam adu penalti. Namun, eksekusi penalti Ramsey gagal menjadi gol.

Terbaik: Rafael Santos Borre

Borre menanggapi keyakinan Glasner bahwa dia yang memulainya. Borre mencetak gol penyeimbang yang mengirim pertandingan ke perpanjangan waktu dan adu penalti.

Tak hanya itu, Borre kemudian menjadi pahlawan kemenangan Frankfurt dalam adu penalti setelah eksekusinya berhasil membobol gawang McGregor.

Terburuk: Giovanni van Bronckhorst

Keputusan untuk mengeluarkan Ramsey menjelang adu penalti, tentu saja, murni pertaruhan oleh Van Bronckhorst, dan kali ini dia terbukti salah.

Van Bronckhorst tentu bisa belajar banyak dari keputusannya yang justru menyebabkan kekalahan timnya kali ini.